Monday, September 27, 2010

fruit garden in the desert

Tulisan ini dg ragu saya tuangkan di sini,tulisan tentang perasaan dan bagaimana aku menjalani hidup di hari-hari yang penat ini.Karena hanya di sini aku bisa meluapkan semua perasaan yang ada.Ya,aku memang tidak pernah bisa mengatakan semuanya dengan kata-kata.

Siapa yang tak mengenal kata-kata hampa,sunyi dan gersang?Everybody know.Ketiga kata tersebut benar-benar melukiskan guratan dalam sketsa batinku.

Bertahun-tahun aku hidup dengan memendam perasaan itu.Kesemuanya seperti telah menyatu dalam simfoni darah yang mengaliri tubuhku.Baiklah,aku terlalu lemah untuk hal ini.

Aku selalu sering merasakan bahwa sepertinya hidupku tanpa makna,tanpa emosi dan menjemukan.

Aku selalu merasa berjalan sendirian.

Salahku memang,aku terlalu rapat menyimpan kehampaan semuanya.

Aku memang tertawa,bercanda,berteriak meledak-ledak,memaki dan terlihat bahagia menjalani kehidupan.Tapi itu hanya bagian dari skenario komedi yang aku ciptakan untuk menutupi elegi yang menjadi serial dalam hidupku.

'Life is Comedy',itu yang selalu aku katakan dan aku jalankan.Yah,hanya sebuah komedi,dan akulah aktor dalam kisah komedi itu.Seorang komedian harus selalu tampil dalam keadaan gembira untuk membuat bahagia orang lain yang menonton komedi hidup kita.Apa pun yang sedang dirasakan.
'namanya juga komedi',kata Kasino.

Aku sendiri merasakan nafas yang aku hidup dan aku hembuskan hanya sekedar untuk bertahan hidup semata.Apakah nikmat rasanya bernafas seperti itu?Tak akan ada seorang pun yang mengiyakannya.

Hari-hariku benar-benar sunyi.

Aku tak pernah bisa menceritakan kegundahan yang aku rasakan pada orang lain,bahkan Ibuku sendiri.

Aku tau,aku punya banyak teman yang pasti akan sangat bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan aku bercerita ketika aku punya masalah.Aku tau mereka ada.Tapi aku mdmang tak bisa berbagi dengan orang lain.

Aku selalu takut dipandang lemah dan dianggap menyusahkan.Sehingga aku sedapat mungkin memendam dan menyimpan apa pun yang tesjadi.Naif sekali ya?Dan sombong tentunya.

Tak ada seorang pun kuizinkan memasuki rahasiaku,karena itu adalah aib bagiku.Hati dan perasaanku telah terbiasa terkunci dg rapat dan entah dimana anak kunci yang dapat membukanya.Aku pun tak ingat dimana anak kunci itu berada.Atau jangan-jangan memang anak kunci itu tak pernah ada karena memamang hatiku tak mem4liki pintu?

Kata orang bijak,'peti boleh dikunci dg rapat,tapi jangan pernah buang anak kuncinya.'

Aku mulai tidak percaya pada keberuntungan,karena bagiku,saat kita percaya bahwa lucky atau hoki itu ada,maka saat itu kita men-judge bahwa Tuhan itu tidak adil.

Aku lebih percaya bahwa it's just about TIME.Mungkin waktuku saja yang agak ngadat.

I know I have an amazing family,many wonderful friends,and a very BIG GOD.That's enough!

Dear God,jangan sampai biarkan aku meninggalkanmu.

Dear Mom,you're the one who can hug me in every way.

Dear Tasia,you can coy you have strength.



Love Life

No comments:

Post a Comment