aku sempat pernah ingin bersamamu
berpikir bahwa pundakmu memang untukku
bahkan berharap ada di nyaman pelukmu,
ketika bumi tak berputar lagi
aku sempat pernah ingin bersatu denganmu
berharap kesunyian bintang hanya milik kita
hembus dingin angin teman bermain kita
dan lirihnya mendung adalah pelangi di senja kita
aku sempat pernah ingin menjadi rusukmu
menutup lubang di dada kirimu
agar terjaga senantiasa
dan aku sempat pernah ingin menyebutmu sandaranku
mengumumkan pada dunia, siapa dirimu
memberitahukan pada semesta, kaulah kebanggaanku
tapi yang terjadi,
kisah ini tak lebih baik dari elegi sebelumnya
tak lebih indah dari ode-ode yang pernah ada
air masih jernih saat aku sadar aku bukan apa-apa,bukan siapa-aiapa
dan aku sempat pernah tidak ingin menulis ini
tapi tentangmu,terlalu menusuk untuk kusimpan sendiri...
25122010, 23:20
No comments:
Post a Comment