Dia duduk di beranda kamarnya
Pada sebuah hari,tanggal 15 pada kalender Jawa...
Dia kenakan pakaian terbaik,dia rias wajahnya,tak lupa semprotan parfum aroma buah cherry yang baru di beli siang tadi
Wajahnya cemas memandang langit yang tertutup jelaga
Kunang-kunang luar angkasa menyembul malas di balik gelap
Remang-remang
Dia lihat jarum di tangannya,
pukul 23:45
Aroma parfum cherry sudah membaur dengan keringat cemasnya
Tetiba sepucuk surat jatuh dari langit
Dia tau itu tulisan kekasihnya
Karena terlalu sering surat jatuh di beranda kamarnya
"Maaf,aku tak bisa menemuimu lagi
Awan terlalu angkuh menutupi jalanku padamu,mungkin dia iri padaku
Tunggu aku bulan selanjutnya,pada tanggal yang sama.
Kekasihmu,
Rembulan"
Maka dia simpan surat itu,diselipkan di balik dadanya,agar dekat dengan hatinya
Dan dia pun berharap,musim hujan segera berlalu,agar rindunya tersampaikan pada rembulan,kekasihnya...
9-2-2012
12:24
I am an extraordinary troubledminder who always try to make people laugh 'though I am in the trouble,Cause life is just a comedy...
Wednesday, February 8, 2012
Aan Mansyur,pelaut kata
Aku ingin bermain dalam kata
Berenang di lautan aksara yang berbuih senja
Maka aku gunakan pensil warna abu-abu di atas kertas coklat tua
Aku ingin berlari di tengah puisi
Sesuatu yang kau tulis di keheningan aroma kopi
Yang baitnya berbuah daun-daun penaung jengah di siang hari
Maka biarkan aku lupa diri akan sajakmu
Lupa bahwa dunia akan menganggap aneh tiap derai tawa
...dan biarkan,
Biarkan aku tenggelam di arus ceritamu
Sambil sesekali menertawakan hal-hal yang sederhana dalam kehidupan fana,
Karena katamu "selalu ada hal-hal sederhana untuk dibagi pada dunia".
Untuk itu meski baru hitungan waktu aku berenang di sungai katamu,aku tetap ingin bening di aksaramu...
Berenang di lautan aksara yang berbuih senja
Maka aku gunakan pensil warna abu-abu di atas kertas coklat tua
Aku ingin berlari di tengah puisi
Sesuatu yang kau tulis di keheningan aroma kopi
Yang baitnya berbuah daun-daun penaung jengah di siang hari
Maka biarkan aku lupa diri akan sajakmu
Lupa bahwa dunia akan menganggap aneh tiap derai tawa
...dan biarkan,
Biarkan aku tenggelam di arus ceritamu
Sambil sesekali menertawakan hal-hal yang sederhana dalam kehidupan fana,
Karena katamu "selalu ada hal-hal sederhana untuk dibagi pada dunia".
Untuk itu meski baru hitungan waktu aku berenang di sungai katamu,aku tetap ingin bening di aksaramu...
Kepada Shin Bernard
Coretan ini seharusnya aku berikan padamu saat terakhir kali pertemuan kita
Tapi waktu memang tak pernah seramah Ibu-ibu penjual jamu
Maka,kapanpun kau punya waktu,bacalah...
Selamat datang wahai perempuan pecinta pantai
Kau hrmoni semacam hujan yang turun sore hari
Membasahai daun-daun yang aku,yang semacam aku
Jakarta menyambutmu dengan sembab
seperti seorang gadis yang menangis haru menyambut sahabatnya,basah matanya
Perempuan pecinta pantai,
aku seakan ingin menggelar karpet panjang membentang jalanan kota ini,kota yang haru menyambut sahabatnya
Tapi sudahlah,selamat datang saja kurasa cukup melengkungkan bibirmu membentuk pelangi
Selamat datang kembali,Perempuan Pecinta Pantai
Jakarta,dicoretkan pada 29 Januari 2012
Pukuk 15:50,saat kau baru turun dari pesawat
Tapi waktu memang tak pernah seramah Ibu-ibu penjual jamu
Maka,kapanpun kau punya waktu,bacalah...
Selamat datang wahai perempuan pecinta pantai
Kau hrmoni semacam hujan yang turun sore hari
Membasahai daun-daun yang aku,yang semacam aku
Jakarta menyambutmu dengan sembab
seperti seorang gadis yang menangis haru menyambut sahabatnya,basah matanya
Perempuan pecinta pantai,
aku seakan ingin menggelar karpet panjang membentang jalanan kota ini,kota yang haru menyambut sahabatnya
Tapi sudahlah,selamat datang saja kurasa cukup melengkungkan bibirmu membentuk pelangi
Selamat datang kembali,Perempuan Pecinta Pantai
Jakarta,dicoretkan pada 29 Januari 2012
Pukuk 15:50,saat kau baru turun dari pesawat
Coretan bosan...
Sudah tiga hari aku tidak dengar suara Ibuku
Telepon selulernya kehilangan signal katanya
Dan aku harus berulang kali menyumpah-nyumpah pada tarif provider yang begitu tinggi
Sehingga Bapak hanya mengucap lima kalimat lalu mematikan telepon sebelum aku berkata-kata
Hari ini,aku mengulang-ulang suara Aan Mansyur dalam "Dunia Yang Lengang"-nya sekedar mengusir jauh-jauh penat yang kudapat dari kantor seharian ini
Seperti hari-hari sebelumnya,aku kembali berpura-pura di tempat kerja
Ah,tapi memikirkanmu adalah satu yang tak pernah membuatku bisa berpura-pura.
Selalu,selalu begitu...
Telepon selulernya kehilangan signal katanya
Dan aku harus berulang kali menyumpah-nyumpah pada tarif provider yang begitu tinggi
Sehingga Bapak hanya mengucap lima kalimat lalu mematikan telepon sebelum aku berkata-kata
Hari ini,aku mengulang-ulang suara Aan Mansyur dalam "Dunia Yang Lengang"-nya sekedar mengusir jauh-jauh penat yang kudapat dari kantor seharian ini
Seperti hari-hari sebelumnya,aku kembali berpura-pura di tempat kerja
Ah,tapi memikirkanmu adalah satu yang tak pernah membuatku bisa berpura-pura.
Selalu,selalu begitu...
Subscribe to:
Posts (Atom)