Saya sedang berada di bis damri jurusan Pasarminggu - Bandara Soekarno Hatta. Ini adalah untuk pertama kalinya saya berada di bis damri ini, sekaligus pertama kalinya saya menuju bandara tersibuk di Asia ini.
Saya bukan akan bepergian ke suatu tempat dengan menggunakan pesawat. Tujuan saya adalah terminal 2 kedatangan yang akan mempertemukan saya dengan teman lama yang baru kembali dari bekerja di luar negeri. Di kota Taipei tepatnya.
Dia adalah seorang teman yang saya kenal ketika saya menjalankan job training di hotel Saripan Pasific tahun 2010 silam. Kami tidak begitu dekat. Hanya saja karena nama kami yang hanya berbeda satu huruf, maka name tag dan seragam kami sering tertukar. Itulah yang membuat saya sering ngobrol dengannya.
Dia bekerja di Taipei sebagai seorang penerjemah. Taipei adalah kota yang sangat ingin saya kunjungi. Bukan hanya karena banyak idola saya yang tinggal di sana, salah satu penyebabnya adalah karena di kota tersebut berdiri sebuah gedung yang pernah menjadi gedung tertinggi di dunia, Taipei 101.
Taipei 101 juga menjadi satu-satunya alasan saya pergi ke bandara hari ini. Teman saya itu, yang bernama Lili Chen, pulang hari ini untuk merayakan Imlek di Indonesia dan dia membawakan saya beberapa barang yang berhubungan dengan Taipei 101.
Karena dia tidak mampir ke Jakarta, dia tertawa saat saya berkata akan mengambil barang-barang tersebut ke bandara.
Mungkin bagi banyak orang, kelakuan saya ini aneh. Pergi ke bandara di tanggal tua seperti ini hanya untuk mengambil beberapa barang kecil yang mungkin bagi orang lain tidak terlalu bernilai.
Tapi untuk saya, ini adalah salah satu kesempatan yang sangat berharga untuk saya. Kesempatan untuk mendapatkan barang yang berhubungan dengan sebuah tempat yang sangat saya impikan adalah kesempatan langka yang entah bisa saya dapatkan lagi atau tidak dalam singkatnya hidup ini.
Setiap mimpi adalah berharga. Begitu juga Taipei 101 yang menjadi mimpi saya. Semua mimpi harus dijaga. Beginilah salah satu cara saya menjaga mimpi. Bangun dan pergi ke tempat di mana mimpi itu berada. Setidaknya pergi ke tempat yang dekat dengan mimpi saya.