Sunday, December 30, 2012

It's new year!!!

     31 Desember 2012, ada apa? Ada yang sitimewa? Yang aku tau hari supesiyal itu tanggal 27 Desember. Iya, Dec27Shintaro, Shintaro's birthday. Kenapa harus istimewa? Because he is my hubby. Oke, lupakan.

     Melihat ke belakang, banyak hal di tahun 2012 yang pastinya tidak akan bisa dilupakan. Salah satunya adalah pergi liburan nekat bareng temen-temen pLettonic di Jogja. Yah, that was my most important thing yang harus disyukuri. Akhirnya cita-citaku backpacking ke Jogja terlaksana di tahun 2012. A good sign to face 2013, huh?

     Hal yang juga tidak bisa dilupakan adalah bisa ketemu atlet-atlet betminten dari berbagai negara. Dimulai dari nonton Axiata Cup, di mana atlet putra terbaik Indonesia berkumpul jadi satu. Lalu puncaknya adalah di Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012. Mulai dari bisa foto bareng sama Eriko Hirose, Sayaka Sato, dan robot Cinak sang juara Olimpik 2012, Li Xuerui. Si robot pas diajak foto juga tetep tanpa ekspresi. Terus bisa liat atlet-atlet bulutangkia terbaik dunia berkumpul jadi satu, tumplek blek dalam satu hari. Dan itulah hari di mana aku pertama kali jatuh cinta pada pria Jepang. Dan itu dimulai saat pertama kali melihat Shoji Sato. Entah kenapa aku pikir Shoji Sato has a sex appeal yang tinggi, padahal dese nggak ngapa-ngapain. Nggak joget-joget telanjang di lapangan atau semacamnya. But he is sexy.

     Dan berlanjutlah pada Shintaro Ikeda. Sayang di DIO SSP aku nggak ketemu. Shintaro Ikeda is the most wanted husband of the year. Bapak-bapak muda gendong anaknya adalah salah satu hal yang selalu bisa bikin dada jedag-jedug.

     Dan yah, 2012 adalah tahunnya cowok Jepang.

     Selain itu, Lee Yong Dae adalah orang yang nggak bakalan bisa dilupakan di tahun 2012 ini. Pertemuan dengan pangerannya dunia badminton dengan muka polos ini nggak akan pernah bisa dilupakan.

     Dan tahun 2012 adalah tahun di mana aku bisa ngobrol via whatsapp dengan the raising star, Edi Subaktiar. 2012 diisi penuh dengan bulutangkis.

     Apalagi? Buaaanyaaaak. Yang jelas resolusi 2012 hampir semua terealisasi. Dan banyak hal-hal menyenangkan di tahun 2012 yang jelas nggak bisa ditulis satu-satu di sini.

     Oh iya, pergi ke pantai bareng keluarga adalah hal menyenangkan di tahun 2012. Juga penobatan diri sendiri sebagai Duta Pos Indonesia :))

     Terus apa dong yang nggak menyenangkan? Banyak juga sih, tapi semua ketutup sama anugerah-anugerah Tuhan yang tak terkira.

Lalu apa yang harus dilakukan di tahun 2013? Kira-kira seperti inilah resolusiku :

1. Mendapat gaji yang lebih besar dari tahun 2012. Kebahagiaan memang tidak diukur dengan uang, rite? Tapi uang bisa mendukung jalan kita menuju apa yang kita inginkan, yo ra?

2. Mendapat pekerjaan baru yang lebih baik dan sesuai dengan hobi serta passion. Kalaupun belum bisa dapet kerjaan baru, at least, bisa dapet penghasilan dari hal lain selain pekerjaan wajib di kantor.

3. Membuat sebuah tulisan dan bisa diterbitkan serta dibaca khalayak ramai (khususnya tulisan tentang olahraga).

4. Beli dispenser (I'll be a very rich girl if I get it).

5. Beli laptop.

6. Ketemu Bambang Pamungkas, dari jauh juga nggak apa-apa (Gusti Allooooh, ini resolusi udah ditulis 3 tahun berturut-turut).

7. Nonton Indonesia Open SSP 2013 dan bisa ketemu Shintaro Ikeda dan Lee Yong Dae, syukur-syukur bisa foto bareng).

8. Backpacking ke tempat-tempat di Indonesia.

9. Lebih sering olahraga dan tetap dengan gaya hidup sehat.

10. Membahagiakan Bapak-Ibuk (entah dengan cara apa).

11. Punya tabungan banyak.

12. Pamityang2an

13. Lebih sering melibatkan diri dengan dunia bulutangkis.

14. Live High, Live Mighty, Live Righteously...

     Jadi, mari kita mengucap bismillah sama-sama untuk memulai tahun 2013 yang hanya tinggal beberapa jam lagi. Semoga Gusti Allah meridhoi dan senantiasa menerangi langkah kita.

Bismillah...

    

Tuesday, December 25, 2012

Diet? Are you sure?

     Hari ini saya mendapat beberapa hal yang menguatkan pendapat saya tentang diet selama ini. Pendapat saya adalah bahwa diet bukanlah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan. Iya, saya berani mematahkan banyak opini yang mengatakan bahwa diet adalah cara untuk mendapatkan bentuk tubuh dan berat badan ideal. Hal ini saya tujukan pada orang-orang di sekitar saya yang selama ini menyatakan kengeyelannya akan hal tersebut.

     Beberapa orang di sekitar saya menganggap bahwa tujuan olahraga adalah untuk menurunkan berat badan. Sungguh, demi dewa timbangan, ini adalah niat yang sangat salah. Saat kita berniat menurunkan berat badan ketika memulai olahraga, maka yang terjadi adalah saat berat badan kita tidak turun, kita akan merasa putus asa dan tidak mau berolahraga lagi. Karena sejatinya berat badan akan tidak kita sadari berada pada titik ideal saat kita rajin berolahraga, bukan malah niat menurunkannya dengan olahraga.

     Olahraga bukan untuk menurunkan berat badan, tapi untuk menyehatkan badan, itulah pendapat saya.

     Olahraga itu berat? Tidak. Olahraga adalah cara paling mudah untuk menjaga kesehatan. Kita punya kaki, kita bisa memulai dengan berlari pagi seminggu dua kali. Saya bukan orang yang expert dalam hal olahraga. Tapi menurut pengalaman, jangan sekali-kali memaksakan diri untuk berlari saat kita baru memulai berolahraga dan sebelumnya jarang atau tidak pernah berolahraga. Saya sendiri tidak tahu akibat persisnya. Tapi yang paling terasa bila kita memaksakan diri adalah tenaga akan terkuras dan salah-salah kita bisa sesak napas. Padahal untuk orang yang sering berolahraga, waktu setelah selesai berolahraga adalah waktu di mana semangat kita kembali tinggi.

     Bila kita tidak kuat berlari, biasakan untuk rajin berjalan kaki dalam banyak kesempatan. Jangan biarkan tubuh kita klumbrak-klumbruk tidak mengeluarkan keringat. Dan di jaman digital seperti sekarang, video tutorial tentang yoga untuk pemula bertebaran di internet. Itu adalah salah satu cara menghemat waktu dalam berolahraga, karena kita bisa melakukan yoga dengan gerakan sederhana hanya dalam waktu 20 menit.

     Ketidaksetujuan saya juga tertuju pada orang-orang di sekitar saya yang pergi nge-gym untuk menurunkan berat badan tapi tetap sering begadang, merokok dan makan makanan cepat saji.

     Kesalahan terjadi juga pada seorang teman yang sangat ingin memiliki bentuk tubuh ideal dengan cara instan yaitu dengan cara meminum obat diet. Dia mengatakan bahwa obat tersebut dapat mengeluarkan lemak di dalam tubuh lewat kotoran yang keluar. Pertanyaannya adalah mengapa tidak mengubahnya menjadi tenaga?

     Selain mengkonsumsi obat tersebut, dia juga melakukan diet dengan cara yang menurut saya cukup ekstrim. Pagi tidak sarapan, siang makan mie instan (karena menurutnya mie bukan nasi yang dapat membuatnya gendut) dan malam hanya makan buah. Lalu apa yang menjadi asupan badan dengan pola makan seperti itu.

     Saya masih ingat saat satu minggu lebih, sesuai target yang dia baca di kemasan obat, dan tidak berhasil, malahan dia sakit typhus. Saat sembuh dari sakit, akhirnya dia kembali pada pola hidup semula, makan sembarangan dan waktu tidur yang salah.

     Saya tentunya bukanlah orang dengan pola hidup sempurna, dan tidak semua orang yang melakukan diet, sama dengan teman saya tadi. Namun sebisa mungkin saya selalu menjaga gaya hidup sehat. Bukan demi menjaga bentuk tubuh agar tidak gendut, tapi demi kesehatan saya.

     Saya tidak makan daging merah sejak kecil. Beberapa kali saya mencoba makan daging saat kuliah, dan ternyata rasanya memang tidak enak. Entah sikap saya total tidak makan daging merah adalah kesalahan atau bukan. Tapi yang saya tahu adalah para vegetarian yang bergaya hidup sehat juga tidak mngkonsumsi daging. Selain itu, daerah asal saya yang bukan dari kota membuat saya terbiasa dan sangat akrab dengan sayuran.

     Mungkin untuk orang yang tumbuh di daerah perkotaan, banyaj yang susah untuk makan sayur bahkan tidak doyan sayur. Tapi berbagai jenis sayuran adalah santapan saya sejak kecil. Makan pucuk daun jambu mede dan jambu batu adalah hal yang lumrah bagi saya dan keluarga saya yang tinggal di Lampung, yang notabene adalah daerah dengan orang-orang yang hobi melahap dedaunan mentah sebagai lalapan. Dan saya akan memilih untuk memilih makan sayur dengan tempe daripada dibayar untuk akan daging.

     Selain itu, ikan dan seafood lainnya adalah makanan wajib di rumah keluarga saya. Anda akan mendapati olahan makanan laut di meja makan setiap hari, bukan daging atau ayam.

     Saya juga beruntung karena tidak suka makanan manis yang katanya menyebabkan kolesterol. Bukan menghindari gula, karena glukosa juga dibutuhkan untuk diubah menjadi tenaga.

     Saat kecil, Ibu saya sering menyuruh saya memakan gula aren. Entah untuk apa, saat itu saya tidak tahu. Ibu saya juga tidak pernah menceritakan maksudnya sampai sekarang meskipun rutin mengirimkan gula aren. Tapi beberapa waktu yang lalu saya pernah melihat tayangan di televisi tentang seorang pendaki yang memakan gula aren di sela-sela pendakian. Dan sekarang saya tahu bahwa  rasa manis di gula aren atau gula kelapa lebih baik daripada manis pada gula tebu. Tapi melihat ke arah kesehatan pun, minum kopi dengan gula Jawa lebih nikmat daripada gula tebu :D

     Jadi, apa salahnya mulai sekarang kita mengubah gaya hidup juga pola pikir kita yang selama ini salah. Bahwa lebih baik menjadi sehat daripada menjadi kurus dengan cara instan demi untuk mendapatkan bentuk dan berat badan yang katanya ideal.

     Kita bisa memulai dari diri sendiri mulai sekarang. Gaya hidup sehat, menjaga pola makan dan jangan lupa berolahraga. Karena makanan bukan untuk dihindari dan ditinggalkan, tapi untuk diatur dengan baik.

MEN SANA IN CORPORE SANO!!!

Tuesday, December 18, 2012

Tips Ampuh Mengatasi Galau

     Entah kenapa, galau yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti "kacau tidak karuan" sering diartikan beda oleh orang-orang jaman sekarang. Sebagai orang jaman dulu *iya, saya orang yaman dulu, satu SD sama Suwardi Suryaningrat, puasss??*, saya agak nggak setuju dengan pemikiran banyak orang yang sering menyebut bahwa saat seseorang membuat kalimat romantis atau puitis dan semacamnya disebut sedang galau.

     Beberapa bulan terakhir saya berhenti menulis puisi karena males dibilang galau. Bayangkan saat kita sedang jatuh cinta berbunga-bunga dan sedang melampiaskannya dalam beberapa bait puisi indah dan udah macak pujangga malah dibilang galau. Maka, wes tau krungu suworo pring kepidhak? preeeekkkk....

     Saya sering galau. Tolong artikan ini sesuai KBBI, oke coy? sip. Galau paling sering menyerang saya pada saat tanggal tua, pas liat atlet bulutangkis INA kalah *atau liat draw ketemunya atlet Cinak semua*, terus pas denger lagu-lagu Didi Kempot, sama kalo pas remot tv rusak. Cemen? woooo tentu tidak, kan sudah saya beri kombantrin. Itu adalah galau dengan level VIP dan hanya bisa dialami oleh orang-orang tertentu, orang-orang istimewa tentunya. Termasuk beta, yo ra?

     Sebagai orang istimewa yang hidupnya penuh resolusi, solusi, antisipasi dan demokrasi, tentunya saya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memberikan penyelesaian terhadap semua masalah galau yang menyerang anda. Tidak perduli apa yang menyebabkan yang menyebabkan kekacauan dalam hidup anda, saya akan berikan solusi cuma-cuma dan tanpa dipungut biaya. Mau tau gimana caranya, mau tau, mau tau? Lahaciaaaaaa....

     Tips ampuhnya adalah :

1. Mengerjakan Pekerjaan Rumah di Malam Hari

     Mengerjakan pekerjaan rumah yang tertunda di siang hari karena kita terlalu banyak memikirkan nasib yang tak kunjung membaik adalah cara yang efektif menyembuhkan galau. Cobalah untuk mengepel lantai, mencuci baju atau piring, nyetrika baju, dll. Memang terlihat seperti pembantu. Ya gapapalahya sekali-kali.

     Ini bukan sesuatu yang aneh. Suasana malam yang cenderung sepi akan cenderung memicu kita yang sedang dirundung duka untuk berpikir ke hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Berolahraga

     Percaya nggak kalo olahraga bisa bikin pikiran rileks? Harus percaya pokoknya. Menurut riset yang dilakukan oleh saya sendiri, menyebutkan bahwa keringat yang dihasilkan dan dikeluarkan saat kita berolahraga dapat membuat pikiran-pikiran negatif yang dapat memicu bertambahnya kadar kegalauan. Cobalah dengan olahraga ringan seperti lari *dari kenyataan*. Anda juga dapat mencoba olahraga yoga. Banyak video tutorial yoga untuk pemula di youtube yang bisa anda coba. Atau kalo mau lebih banyak keluar keringat, anda bisa mencoba skipping, kalo kuat dan kalo situ bisa sih ya, kalo ga bisa ya coba main catur aja, atau ngisi TTS atau main rugby juga boyehh.

3. Jalan Kaki Sendirian

     "Jalan kaki adalah salah satu cara untuk membuat kita banyak bersyukur". Kalimat itu muncul saat saya jalan sendirian ke suatu tempat. Saat kita jalan kaki sendirian, banyak yang bisa kita lihat. Banyak wajah baru dan senyum baru yang bisa kita temui. Tapi tips ini tidak disarankan dilakukan sambil melamun. Nanti kalo tiba-tiba kesurupan atau nyasar kan malah bahayak. Lebih disarankan untuk membawa kamera terus nanti fotonya bisa diaplot ke instagram :)))

4. Nonton Bulutangkis Gratisan

     Tips ini tidak hanya untuk penggemar bulutangkis. Orang yang tidak terlalu suka pada olahraga ini juga dapat mencobanya. Tips-nya cari pertandingan yang masuk dalam lingkup regional atau nasional yang free ticket. Karena kalo nonton dengan tiket berbayar, biasanya malah semakin stres inget duit yang dipake buat beli tiket. Terus, nggak papa kalo anda sekalian nggak mudeng sama pertandingan. Nggak usah terlalu serius mikirin pertandingan yang hanya lingkup nasional. Toh yang main sama-sama orang Indonesia. Lebih baik kita menikmati hal-hal lain yang lebih indah seperti betis-betis para atlet muda yang sering digelar sembarangan. Nanti saya akan memberikan tips bagaimana caranya menonton bulutangkis yang baik dan benar. Tapi nggak sekarang, karena sekarang saya juga lagi galau gara-gara Taufik Hidayat kalah dari Pratul Joshi, atlet India peringkat 400 dunia yang baru sunat kemaren malem *emot sedakep*.

    Jangan sampai galau yang anda rasakan lari ke hal-hal negatif. Isilah masa mudamu dengan hal-hal positif seperti memberi tips kepada orang lain. Pokoknya, Salam Syupe!!!
 
    

Sunday, December 16, 2012

Angin Surga dari Cipayung

     Awalnya, saya sempat pesimis dengan sosok bernama Gita Wirjawan yang tiba-tiba mencalonkan diri sebagai ketua umum PBSI. Sejauh pengalaman saya sebagai suporter *wahihihi*, belum pernah terdengar tentang keterlibatan beliau di dunia tepok bulu ini. Bahkan belum pernah sekalipun si bapak yang satu ini datang menyaksikan pertandingan bulutangkis di lapangan secara langsung. Lalu, bisakah beliau memimpin PBSI?

     Pertama kali melihat seorang Gita Wirjawan adalah saat satu hari setelah Munas PBSI di Jogjakarta, di sebuah tabloid olahraga. Sebelumnya yang saya tau adalah Gita Wirjawan merupakan menteri perdagangan yang jelas aku buta seperti apa bentuknya. Jujur, pertama melihat wajahnya, yang terlintas adalah "makjaaaang, ini menteri cakep amat yak maakk" *emot ndhlongop*. Saya memang mudah terpesona dengan wajah bapak macam pak menteri.

     Seiring terpilihnya pak Gita Wirjawan sebagai ketum, beberapa kendala terjadi. Salah satunya adalah gugatan dari Icuk Sugiarto, mantan pebulutangkis yang juga calon ketua umum PBSI, tentang keabsahan Munas PBS. Tapi semua harus terus berjalan. Skuad kepengurusan PBSI periode 2012-2016 diumumkan. Saya jatuh cinta untuk kedua kalinya pada pak menteri yang ganteng dewa ini.

     Nama-nama beken di dunia bulutangkis tertulis dengan indah di daftar pengurus baru. Susi Susanti dan Ricky Subagja menjadi dua nama yang sangat menyedot perhatian. Ditambah lagi dengab keberhasilan mengajak "mudik" Rexy Mainaki. It's a big WOW. Rexy yang beberapa tahun terakhir memilih bertahan menjadi pelatih di berbagai negara (terakhir di Filipina), akhirnya setuju untuk pulang dan bersama pasangannya dulu berada dalam jajaran kekuatan baru dalam kepengurusan PBSI. Terharu rasanya melihat jawara-jawara olimpiade akan bersatu, bersama-sama menata kembali prestasi olahraga kebanggaan yang sempat luput dari genggaman.

    Jumat, 14 Desember 2012. Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Pelantikan pengurus baru PBSI dilakukan. Sesuai dengan live tweet dari beberapa jurnalis olahraga, terlihat bahwa acara pelantikan berjalan khidmat dan peserta pelantikan terlihat amat sangat rapi mengenakan jas, dasi serta celana hitam. Oiii amboy gagah bana bapak-bapak ni. Ricky Subagja, Richard Mainaki dan tentunya sang nahkoda, Gita Wirjawan yang ganteng itu <3

     Dan pagi ini, saya lagi-lagi dibuat terharu dengan harapan beberapa pihak yang ditujukan pada kepengurusan baru. Sebuah harapan dan rencana-rencana yang kembali membangkitkan gairahku sebagai suporter. Iya, saya memang hanya seorang pecinta dan penggila bulutangkis yang mungkin tidak ada pengaruhnya bagi prestasi bulutangkis Indonesia. Tapi sebagai orang yang sangat cinta pada olahraga ini, saya yakin dan sangat percaya, bahwa tidak lama lagi, prestasi tertinggi akan segera kita raih kembali. Kemerosotan prestasi akan menjadi cerita lama dan berganti dengan lahirnya juara-juara bulutangkis yang akan mengharumkan nama bangsa.

     Dear pak Gita dan seluruh jajaran kepengurusan baru, di pundak Anda sekalian tanggung jawab pembinaan akan diserahkan. Kami, seluruh masyarakat pecinta bulutangkis Indonesia hanya bisa mendoakan dan terus mendukung langkah serta kebijakan yang akan dibuat. Semoga periode ini akan membangkitkan kembali masa emas yang telah lama lepas dari genggaman.

     Sekarang saatnya kita bersama-sama berteriak lantang, "JAYALAH BULUTANGKIS INDONESIA!!!"

Jakarta, 17 Desember 2012


Aduh, Dek :")

     Sabtu, 15 Desember 2012.

     Jam 11 siang aku keluar dari kastil berpagar emas dan melangkah ke jalan raya. Sebuah alphard berwarna biru bernomor 61 menepi dan aku pun masuk. Di pertelon *halah* aku turun dan naik kendaraan yang lebih besar. Sebuah limousin berwarna orange kebuluk-bulukan dengan angka 75 di kaca depan berjalan membawaku ke sebuah tempat elite nan mewah di kawasan Jakarta Selatan, Blok M.

     Setelah mengalami kesulitan mencari pintu keluar Blok M Square dan diperiksa sekuriti bioskop, akhirnya aku berhasil keluar dan menepi di pinggir jalan untuk menunggu seseorang, yang waktunya terbuat dari getah pohon karet, selama kurang lebih satu jam. Perjalanan sesungguhnya pun dimulai. Dan inilah, persembahan dari hati, kisah dua orang putri dari negeri Narnia yang sedang mencari cinta.

                   *       *        *

     Pukul setengah dua kira-kira, Pipit membawaku ke sebuah tempat di daerah Senayan, tepat di samping hotel paling mulia se-Jakarta, Gor Asia-Afrika. Cuaca panas beud, suasana di Gor terpantau ramai lancar dan takdir yang tak bisa dipungkiri adalah saya tetap cantik dan anggun bak Dewi Kamaratih.

     Di tangga depan pintu masuk, kami disambut oleh cici Shendy Puspa Irawati, pasangan duet koko Fran Kurniawan Teng, serta dua orang hulubalang shirtless yang diduga adalah Kenas Adi Haryanto dan Seiko Wahyu Kusdianto. Entah mengapa mereka harus duduk di kanan-kiri pintu sambil bertelanjang dada. Tapi kami yang kuat iman ini tetap stekul, padahal sih dalem hati udah histeris dan pengen nemplok :O

Kemudian kami masuk ke dalam melewati hulubalang. Menurut pengalaman sebagai suporter kawakan dan berpengalaman, biasanya para punggawa PB Djarum, klub yang berhasil mencetak betis-betis segar nan rupawan, berkumpul di tempat duduk penonton tidak jauh dari pintu masuk. Dan benar, beberapa orang dengan merk Djarum *padakke rokok* duduk bergerombol. Pertama terpantau medical acupunturist Djarum atau lebih enaknya tukang urut *dibandem Takuya Horikawa* sedang duduk di antara -dua sujud- remaja putri yang juga ber-merk Djarum. Kami berhenti di belakangnya. Bersandar ke tembok sambil mata yang dibantu kaca cembung ini terus bergerilya. Kami geser beberapa langkah, berjalan sambil terus ngomyang sampai ketika seseorang menghadapkan mukanya ke arah keributan yang kami buat. Dialah Kevin Ersa yang duduk di samping papanya. Dia pasti nengok sambil mikir,"yaelah, dia lagi, dia lagi." Oke, Kevin, oke :|

  Kami tetap berdiri tidak jauh dari Kevin Ersa sambil memilih lapangan yang akan ditonton. Tidak berapa lama, tampak seorang remaja kurus tinggi yang betisnya hampir mantap sedang pemanasan. Aku pun panas liat dia *adus es nutrisari*.

      Dan lewatlah itu si Mr. Smile, Kevin Ersa. Jantung udah pengen lompat keluar pas Kevin lewat sambil nengok dan pasang muka senyum. Aku yakin dia apal banget sama kami karena sebelumnya kami pernah menimbulkan keributan pas duduk nonton di belakangnya dan kroninya yang seger-seger itu. Yang bikin muka abang ireng adalah pas lagi cengar-cengir ngeliatin senyum Kevin, si Yantoni yang badannya semok bin monton itu ternyata ngeliatin. Duh, cubit juga nih :*

     Sebagai suporter berdedikasi, kami duduk di depan lapangan 3, tempat Kevin/Yantoni bertanding. Sialnya kami duduk di antara gerombolan pendukung lawan.

     Seperti biasa, wanita-wanita cantik aduhai ini tidak terlalu fokus pada pertandingan. Mata kiri ke lapangan, mata kanan bergerilya. Sebagai bocahe jenderal Sudirman aku merasa berhasil. Yang bikin nggak fokus adalah badan semok Kevin dan Yantoni yang kata Pipit pas buat dipeluk. Aku fokus di bagian bawah punggung o_O.

     Pertandingan selesai, kami pindah ke depan lapangan 1 tempat Vita/Nadia vs Pia/Rizky bertanding. Ini semacam pertandingan internasional. Vita Marissa, coy. Tante yang tenaganya super penggemarnya buanyaaak banjeettt.

     Di sela-sela pertandingan, muncul seorang anak berkaos putih, bermata sipit dengan kacamata yang bikin kami jejeritan, gegulingan, kayang, split, dan nari jaipong tapi untung cuma dalem hati. Dialah Kevin Sanjaya Sukamulyo dengan wajah orientalnya. Bulutangkislah yang mengajarkan bahwa orang-orang Cinak dan keturunannya itu ternyata keceh mareceh juga.

     Mata kembali berkarya. Di pojokan tampak beberapa orang. Eh itu Yantoni, eh itu Kevin Ersa, eeeeeehhh itu Abu Bakar, eyaolooohhh itu...itu...itu.... *pingsan*

     Seseorang berkolor biru dan berkaps hitam lagi bagi-bagi duit mau jajan. Obamaaaaaa <3

     Aktor yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga. Cuma liat aja beta yang gugupan ini gemetar. Ngana tidak usah membayangkan, pegang hp saja beta tidak sanggup. Untung sekarang ambil air so dekat. Tubuh beta yang seksi semlohai ini luluh lantak hancur lebur seperti butiran debu. Dear Obama, aku kangen :*

      *Damn, dibikin gemeter sama anak kecil, Damn*

     Kemudian mereka pergi dan muncul lagi di balkon seberang lapangan sambil masing-masing membawa es durian *hiyeeekk*. Anak kecil memang suka jajan ya. Walaupun predikatnya juara dunia junior, badan gede kayak umur 25, tetep aja jajan dengan uang iuran. Jiwa anak-anak mereka itu yang bikin gemes. Aaakkk cini cini pangku mbak cini :">

     Pertandingan selesai lagi. Vita/Nadia menang. Dilanjut dengan pembagian hadiah secara simbolis dan sambutan sepatah dua patah kata dari pihak penyelenggara. Dilanjut dengan partai simpanan, duel ganda dewasa putra PB Djarum, Rendra Wijaya/Rian Sukmawan vs Kenas Adi Haryanto/Seiko Wahyu Kusdianto. Ini adalah pertandingan paling random yang pernah ada. Udah atletnya tuker-tukeran sepatu, masing-masing dapet kartu kuning, juga Rendra/Rian yang teriak "Woshaaahh" minta difoto sambil ngeledek refree. Dan bapak-bapak berkaos Djarum di belakangku heboh ketawa sendiri. Edi dan Yantoni duduk nggak jauh dari kami. Tapi sial selanjutnya adalah tempat kosong di sampingku yang dipersiapkan untuk diduduki Edi atau Yantoni atau minimal Jeka gitu malah diduduki seorang atlet yang kalo chat di fb kerjaannya #surhat mulu itu :/

     Dan rangkaian acara pun selesai. Kenas dan Seiko menjadi target operasi kami. Kami pun ucluk-ucluk keluar melewati Kevin Ersa yang duduk dengan mamanya. Hae tante *sungkem* :)) Kami menuruni tangga bak mempelai putri karena merasa diliatin sambil senyum oleh Kevin. Di depan tangga ada Ihsan. Pas lagi sibuk fotoin candid si Ihsan, dua sosok berkeringat tanpa baju muncul di depan idung. Kenas dengan otot-ototnya yang halus dan betis kuat yang bersertifikat SNI ditambah dengan Seiko yang dengan bulu-bulu lebat yang tumbuh di mana-mana mulai dari ketiak, kaki, tangan dan perut. Dan kesemuanya dibalut dengan keringat yang meleleh sepanjang badan. Maka terjadilah obrolan dua orang wanita yang kalo nonton film kategorinya bukan remaja atau BO lagi yang kalo diceritain di sini maka aku akan digetok lembaga sensor Indonesia. Preek, blog-ku koyo stensil :|

     Setelah itu ternyata ada pembagian hadiah lagi, kami masuk lagi, diliatin Kevin Ersa lagi. Kemudian berdiri nyender di-pundak Kevin- tembok belakang Kevin. Muncullah manusia manis bernama Arya Aldiartama. Abis ngambil hadiah, Arya lewat di depan kami tapi nggak berapa lama dia balik lagi. Kami siaga. Arya aku cegat diminta foto bareng. Kampretnya pas gantian fotoin Pipit tanganku tiba-tiba gemeter kena parkinson. Ah prek, dibikin gemeter sama anak kecil lagi.

     Edi tidak juga beranjak dari singgasananya. Kami putus asa dan niat keluar. Tapi tiba-tiba Kenas dengan betisnya lewat sambil bilang "misi" dan senyum. Akkkk ikut pulang yuk, Kenas :*

     Kesimpulannya adalah PB Djarum bukan hanya mencetak atlet hebat, tapi juga atlet yang sopan dan betis yang bikin ngiler. Udah dulu deh ya daripada pikirannya makin kotor. Daahhh neeekkkk...