Hanna Ramadhini, belum begitu banyak orang mengenal gadis muda belia kelahiran 1995 ini. Saya pertama kali melihat gadis manis asal PB Mutiara Bandung ini di final Tangkas Specs Junior Challenge tahun lalu. Saat itu Hanna harus puas menjadi runner up setelah dikalahkan tunggal putri asal klub Tangkas, Setyana Mapasa.
Permainannya ulet dan dia mempunyai footwork yang mengagumkan. Meski masih belia, gadis ini adalah salah satu tunggal putri andalan klubnya.
Di pergelaran Kejurnas Taruna tahun lalu, Hanna juga harus melepas gelar juara setelah di partai final dikalahkan pemain muda bertubuh mungil asal klub Jayaraya Jakarta, Ruselli Hartawan. Namun karena prestasi-prestasinya itu, Hanna akhirnya berhasil menjadi salah satu penghuni Pelatnas awal tahun 2013 ini.
Ciputra Hanoi Vietnam International Challenge 2013 adalah turnamen BWF pertama yang diikutinya tahun ini. Namun Februari lalu dia sempat menjadi salah satu pemain yang memperkuat Mutiara Bandung di gelaran Djarum Superliga 2013, dan sempat menyulitkan saat bermain melawan Bellaetrix Manuputty.
Dan sore ini, akhirnya, kabar baik datang lagi dari Vietnam. Di tengah hujan yang mengguyur ibukota, datanglah kabar bahwa Hanna, sebagai wakil Indonesia satu-satunya di final, akhirnya berhasil membawa pulang gelar juara setelah mengalahkan tunggal putri muda andalan negeri gajah putih, Thailand, Chochuwong Pornpawee, dalam pertarungan dua set.
Hanna menasbihkan dirinya menjadi tunggal putri Indonesia pertama yang berhasil menjadi juara di tahun 2013 ini.
Sejatinya Indonesia berpeluang menjadikan All Indonesian Final di sektor tunggal putri, namun sayangnya Milicent Wiranto harus kalah dari Chochuwong Pornpawee di semifinal.
Sesuai namanya, Hanna, yang dalam bahasa Jepang berarti bunga, semoga Hanna Ramadhini bisa menjadi bunga yang terus mekar mengharumkan nama bangsa lewat prestasinya di bulutangkis. Semoga Hanna tidak layu sebelum berkembang. Kita doakan saja bersama.
Selamat, Hanna, srikandi muda Indonesia...
No comments:
Post a Comment