Sunday, January 20, 2013

In Rexy Mainaki We Trust

     I call it a beautiful sunday...
Nggak sia-sia jauh-jauh hari aku nolak ajakan temen-temen kuliah buat kumpul di kampus hari ini. Seminggu yang lalu mereka ngajak ketemuan di kampus, tapi aku sangat optimis bahwa tanggal 20 Januari ini akan ada sesuatu yang sepertinya lebih menyenangkan.

     Dan benar saja, banyak pelajaran yang bisa diambil hari ini.

     Pagi hari, linimasa twitter dihebohkan dengan hasil wawancara koran Tempo dengan Menpora baru, Roy Suryo, yang sejak awal pemilihannya banyak yang menyangsikan. Wawancara yang bila dibaca oleh orang awam seperti saya yang hanya bisa menjadi suporter olahraga ini pun bisa langsung tau bahwa sang menteri baru yang sebenarnya lebih expert di bidang IT ini tidak mengerti apapun tentang olahraga *I guess dia juga nggak tau siapa Kabid Binpres PBSI sekarang*.

     Banyak tanggapan terlalu serius yang membuat aku malah kehilangan respect pada mereka. Salah satunya datang dari orang yang selama beberapa tahun ini sangat aku kagumi.

     Belakangan aku agak-agak banyak nggak setuju dengan isi twit beliau yang terlalu sering nyinyir terhadap pemerintah. Yah, every people in this 'lovely' country feel the same with him. It's his right to nyinyir pada pemerintah tentang segala kekurangan yang dimiliki  pemerintah Indonesia.

     Tapi yang kemudian membuatku kehilangan beberapa persen respect pada beliau adalah saat beliau mengatakan yang kira-kira adalah "untuk apa olahraga kalo Menpora-nya kayak gitu?", guys? Aku nggak pernah nyangka kalau orang yang sangat aku kagumi berpikiran sependek itu. Nggak mau olahraga cuma karena Menpora-nya orang yang nggak kompeten di bidang olahraga. Gimana kalau semua orang di Indonesia punya pendapat pendek yang sama dengan beliau? Maka makin hancurlah olahraga kita.

     Saya yakin banyak atlet Indonesia yang juga menyatakan ketidaksetujuannya dengan terpilihnya Menpora yang baru ini. Tapi toh mereka tetap berolahraga. Karena mereka berolahraga untuk mereka sendiri bukan untuk pemerintah. Bukan untuk Roy Suryo. Mereka bertanding memeras keringat atas nama negara, atas nama Indonesia, bukan atas nama Kemenpora.

     Dan aku yang sangat sensitif bila ada yang menyinggung tentang bulutangkis ini sangat merasa "hih" saat beliau mengatakan bahwa bulutangkis sudah runtuh. Kami sedang mulai menata harapan baru. Apakah beliau tau siapa-siapa saja yang kini ada di jajaran pengurus PBSI? Saya yakin tidak. Karena most people yang tau siapa-siapa saja pengurus baru di PBSI, saya yakin, akan merasakan hal yang sama seperti saya, punya harapan. Tapi siapa yang perduli? Mereka-mereka juga hanya akan membicarakan olahraga ini saat Indonesia menelan kekalahan. Itu saja.

     Tapi hari ini, di hari minggu yang cerah ini, tidak banyak orang Indonesia tau bahwa atlet Indonesia berhasil membawa pulang kemenangan dari Malaysia. Iya, kita mendapat satu emas dan satu perak dari Maybank Malaysia Open Super Series. Ini level Super Series lho dan Indonesia membawa satu gelar juara dan satu gelar runner up. What a day!!!

     Dialah Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan, pasangan ganda putra baru Indonesia yang sempat dipandang sebelah mata oleh pelatih Malaysia pada saat awal dipasangkan. Mereka berhasil mengalahkan pasangan ganda putra peringkat 6 dunia, Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae, yang bisa disebut sebagai ganda terbaik di dunia saat ini. Siapa yang berani meragukan kemampuan Lee Yong Dae? Bermain di Malaysia yang notabene adalah "musuh bebuyutan" Indonesia, yang pasti mereka akan lebih mendukung pasangan Korea dibandingkan Ahsan dan Hendra, seperti juga yang akan dilakukan suporter Indonesia bila pemain Malaysia bertanding. Tapi Ahsan dan Hendra membuktikan bahwa mereka bisa. Hendra Setiawan membuktikan bahwa dia masih ada. Setelah 'bercerai' dengan Markis Kido, Hendra masih mampu mengukir prestasi seperti dahulu. Dan kemenangan ini adalah gelar Superseries pertama bagi Muhammad Ahsan yang sebelumnya berpasangan dengan adik Markis Kido, Bona Septano.

     Dan Sony Dwi Kuncoro, orang yang selalu membuatku terharu semenjak kembalinya dari cedera, berhasil masuk ke final walaupun harus dikalahkan oleh golden boy-nya Malaysia, Datok Lee Chong Wei dengan skor telak, 21-7, 21-8. Sony dibantai Datok? Iya, but who doesn't? Datok melakukan hal yang sama pada semua orang kecuali Lin Dan.

     Dalam kurun waktu setahun terakhir semenjak kembalinya dari cedera, Sony Dwi Kuncoro mampu masuk ke jajaran 5 besar dunia and I'm sure it will be 3th rank next week. Such amazing athlete, isn't he?

     Dan hasil hari ini membuktikan bahwa bulutangkis sama sekali belum runtuh. Dan aku juga sangat yakin, baik Ahsan/Hendra maupun SDK sama sekali tidak perduli tentang siapa menpora saat ini. Aku yakin mereka hanya berpikir untuk menang, demi Indonesia. Who care who the hell the Menpora is.

     Jadi, berpikir untuk apa berolahraga bila Menpora-nya saja tidak tau tentang olahraga adalah hal picik yang sangat tidak cerdas. Dan aku sendiri jelas bukan orang cerdas, tapi aku berpikir bahwa olahraga bukan tentang Menpora, olahraga tentang diri kita sendiri. Bila punya pikiran seperti orang yang aku kagumi itu bukankah menunjukkan betapa berpatokannya kita pada sosok Menpora? Note this!!!

     Seseorang di linimasaku pernah berkata,"teruslah berkarya, lupakan negara". Maka tetaplah berkarya, untuk apa menghabiskan waktu untuk nyinyir pada pemerintah kalau kita sendiri belum bisa melakukan apa-apa untuk negara? Apa bedanya kita dengan mereka? No action talk only.

     Aku 'gila' pada bulutangkis, maka aku lebih memilih untuk mempercayakan pada jajaran pengurus baru di PBSI yang tentu akan lebih mengetahui apa yang baik untuk Indonesia. Pak Gita Wirjawan sebagai nahkoda telah menyerahkan pada Rexy Mainaki sebagai kapten kapal untuk menjalankan bahtera ini, membawa atlet Indonesia dengan bendera merah putih berkibar di atas tiang tinggi ke arah yang cerah. Aku percaya dan sangat yakin, Rexy Mainaki akan mampu membawa bahtera ke arah kemenangan yang sudah kita rindukan. Maybank Malaysia Open Super Series 2013 ini buktinya.

   Now I should say, "In Rexy Mainaki we trust!!!"





photo source: www.badmintonindonesia.org


No comments:

Post a Comment