Saturday, January 26, 2013

Bab Sponsor

     Saya adalah bingung.
Iyak, saya bingung mau ngapain. Mau keluar cari hore-hore tapi ini adalah tanggal jompo yang mana seharusnya memang saya tetap tinggal di kamar dari pada hidup saya dua hari ke depan terhenti. Mau nyelesaiin baca buku, rasanya males banget. Mau nonton tv aras-arasen banget. Maka saya bukalah "kamar" paling hangat ini, tempat favorit saya karena di sinilah saya bisa menyalurkan hobi saya cuap-cuap yang terlalu banyak bila ditulis di twitter, dan terlalu sayang untuk ditulis di facebook. Tapi lagi-lagi, saya bingung mau nulis apa.

      Mau ngomongin bulutangkis, sebenernya sih lagi nggak ada yang bisa diomongin. Kecuali tentang lelang atlet pelatnas kemarin. Info dari koh Rudy (staf Hubungan Internasional PBSI), beberapa atlet telah menerima pinangan dari sponsor apparel yang telah mengajukan bid kemarin siang. Beberapa sponsor asing dan lokal bersaing untuk "membeli" atlet yang dilelang kemarin. Li Ning yang biasanya menjadi sponsor The Mighty Team, Cinak, berhasil menarik perhatian Simon Santoso, Debby Susanto dan Sony DK dan satu lagi siapa ya lupa. Jadi nantik merk bajunya Simon sama Chen Long sama gitu *ya terus?*.

     Sponsor lama, Yonex, juga ikut ambil bagian. Tidak lupa Victor Sport, yang produknya biasa dipake sama si Mr. You Know Who juga ngikut. Adalah Liliyana Natsir, salah satu atlet yang akhirnya menerima lamaran Victor. Kemudian ciye-ciye pun bertebaran di linimasa saat para penggila tepok bulu tau akan hal ini.

     Kenapa? Ya begitulah. Udah lama para pecinta bulutangkis yang rata-rata juga cintak matik sama Mr. You Know Who menjodohkan Butet dan elyedeh. Padahal yang dijodoh-jodohin sih nggak ngerti mungkin. Tapi khayalan para remaja beranjak dewasa yang salah satunya adalah SAYA (saya-nya harus kapital biar gua keliatan mudak) ini memang benar-benar setinggi gunung Himalaya. Jadilah pas kemaren koh Rudy ngetwit tentang Butet yang milih Victor untuk menjadi sponsornya, khayalan yang hanya bisa dilampiaskan dengan "ciye-ciye" di timeline masing-masing ini pun meledak lagi.

     Masih ingat di OG 2012 kemarin, di babak grup Owy/Butet lawan LYD/HJE, pas mereka masuk lapangan terus salaman, di twitter serempak "ciyeeee". Saya yang nonton sendirian di kamar aja sampai nunjuk ke arah tv sambil ciye-ciye juga *oke, kalo ini masuk ke level gila*. Apalagi waktu Owy/Butet akhirnya menang mudah dari Korean ini, mars ciye-ciye pun membahana mengatakan kalo elyedeh kalah karena saking cintaknya sama ci Butet. Okesip.

     Dan sekarang saya harus nengok ke kiri, ke arah tembok samping tempat tidur, di mana beberapa fotonya si cutie ini terpampang dengan gagah sambil senyum semanis madu biar makin semangat nulisnya *sumpah ini penting abis*.

     Melihat lelang pemain kemarin, saya makin yakin dengan keseriusan pengurus PBSI yang baru ini. Sponsor pemain yang biasanya dilakukan secara kolektif (sebelumnya sponsor atlet adalah Yonex), di periode ini dirubah besar-besaran. Produk-produk yang tidak pernah terlihat terlibat di bulutangkis dan tidak pernah mengadakan turnamen bulutangkis ikut ambil bagian dalam dalam kesempatan ini. Sebut saja teh botol Sosro dan perusahaan jamu Sidomuncul.

     Jadi nantik di bajunya atlet kita ada tulisan Sidomuncul atau Sosro gitu ye? Hahahahaaahaa...

     Tim Cinak aja di jersey bagian depannya ada tulisan FedEx. Dan kalau kita lihat juga nggak cuma FedEx, ada beberapa merk lain di baju mereka. Nah nanti di jersey anak-anak pelatnas juga nggak sepi lagi. Selama ini kan cuma ada lambang Yonex sama lambang merah-putih aja, nanti mungkin di celana ada tulisan "apapun makanannya, minumnya teh botol Sosro", atau ada fotonya alamarhum mbah Marijan di baju mereka :D

     Dan dengan adanya sponsor individual ini, tentunya uang yang akan mereka terima juga akan bertambah. Selain uang saku dari PBSI, gaji dari sponsor juga akan memenuhi tabungan mereka.

     Sebagai pelatnas paling mandiri di Indonesia, PBSI setidaknya berusaha menjamin kehidupan para atlet di masa tua nanti. Jadi tidak ada lagi mantan atlet yang hidupnya kekurangan di masa tuanya setelah tidak lagi mampu membela Indonesia. Karena ya semua orang tau, tidak ada jaminan dari negara bagi para atlet di hari tuanya.

     Untung saja, atlet di era Susi Susanti ke sini, sudah mampu hidup berkecupan. Karena mungkin selain gaji materi yang mereka dapatkan dari bulutangkis jauh lebih banyak dibanding atlet di era sebelumnya, mereka juga mampu mengelolanya.

     Susi Susanti dan suaminya, Alan Budikusuma, berhasil mendirikan Astec yang bergerak di bidang produk-produk olahraga serta beberapa usaha lain yang terbukti sukses. Haryanto Arby berhasil dengan Flypower-nya yang logonya banyak kita lihat di jersey atlet PB Djarum dan beberapa atlet PB Jaya Raya. Dan kedua merk milik mantan-mantan pencetak emas tersebut sebentar lagi akan kita lihat dipakai para atlet pelatnas.

     Begitu pula dengan "golden boy" Indonesia, Taufik Hidayat, yang sepertinya memiliki materi yang cukup untuk hidup anak-cucunya :D

     Jadi, ini bisa disebut kerjasama dari atlet untuk atlet.

     Bintang dari Victor Sport sendiri sekarang adalah Lee Yong Dae, yang tahun lalu juga menjadi Man Of The Year-nya Victor. Siapa tau aja gitu ya, tahun ini atau tahun depan akan ada iklan Victor yang menampilkan Lee Yong Dae dan Liliyana Natsir sebagai bintangnya. Ciyeeeee....

     Si Mr. Mangap-aje-seksi ini pasti seneng kalo nanti syuting iklan Victor bareng Butet *ini apa ya?*.

     Nah, senin besok nih katanya akan ada lelang tahap II untuk 60 atlet yang kemaren belum dapet sponsor. Dan mungkin untuk produk-produk kayak Sosro tadi ya. Soalnya yang kemaren itu baru lelang untuk apparel doang kayaknya.

     Semoga aja semakin banyak produk-produk yang berminat untuk menjadi sponsor atlet bulutangkis kita ya. Biar bulutangkis juga tetap bisa jadi olahraga yang paling paling mandiri di negeri ini. Bukan maksud memandang sebelah mata pada olahraga yang lain, tapi kan memang kenyataannya begitu.

     Di saat pelatnas dari cabor lain sibuk mempersiapkan atletnya menyambut Sea Games 2013 di Myanmar, bulutangkis anteng adem ayem aja karena ya memang tiap hari mereka udah di pelatnas. Kalaupun di rasa skuad di pelatnas kurang, tinggal panggil atlet pro yang ada di luar pelatnas. Toh kualitas mereka juga sama dengan yang ada di dalam. Karena turnamen yang diikuti pun sama, hanya beda tempat latihan saja.

     Maka nggak heran kalau di Sea Games 2011 lalu, bulutangkis berhasil jadi JUARA UMUM. Iya kita juara umum. Dan pemain yang turun bukan hanya atlet pelatnas saja. Simon Santoso yang kala itu berhasil menyabet emas perseorangan dan berhasil mengantarkan tim putra juara, mengaku, bahwa tidak ada persiapan khusus untuk menyambut Sea Games. Mereka masih tetap ikut turnamen seperti biasanya.

     Terus karena sekarang udah maghrib jadi kita sudahi saja dulu cuap-cuap sore ini. Dadaaaahhhh...

No comments:

Post a Comment