Monday, February 18, 2013

Indonesia Muda Panen di Iran

     Gelaran kompetisi Iran Fajr International selesai juga. Kompetisi yang digelar di Tehran, Iran, ini berlangsung sejak tanggal 14 hingga 17 Februari 2013. Sempat terjadi kehilangan kontak antara pihak di Indonesia dengan para atlet serta ofisial yang berada di Iran. Hal tersebut terjadi karena susahnyq akses internet serta ketatnya peraturan di negara tersebut.

     Menurut kabar yang beredar, para atlet hanya bisa mendapat akses wifi ketika sedang berada di hotel. Pihak panitia pun melarang semua orang untuk menggunakan kamera di lapangan, even handphone berkamera sekalipun.

     Iran yang notabene adalah negara Islam, juga memisahkan waktu pertandingan antara atlet putri dan putra. Saat atlet putri sedang bertanding pun, atlet putra dilarang berada di sana untuk menonton. Begitupun sebaliknya.

     Seperti halnya Makau, Iran juga menjadi "tanah yang dijanjikan" bagi atlet Indonesia. Dua tahun lalu, Tommy Sugiarto berhasil membawa pulang emas lewat sektor tunggal putra. Tahun 2012 pun Indonesia berhasil membawa pulang gelar juara lewat ganda muda Indonesia, Agrippina Prima Rahmanto/Gideon Markus Fernaldi (yang by the way harus berpisah setelah Gideon memutuskan untuk mengundurkan diri dari pelatnas).

     Dan tahun ini, atlet-atlet muda Indonesia lagi-lagi mencatatkan prestasi membanggakan dari Iran. 3 sektor yang dikirimkan ke Iran berhasil mencapai babak final. Sungguh prestasi pembuka tahun yang layak dicatat setelah ganda putra baru andalan Indonesia, Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, berhasil menjuarai turnamen Malaysia Open Super Series setelah menundukkan pasangan terbaik Korea, Ko Sung Hyun/Lee Yong Dae.

     Dari 3 partai final yang berhasil dicapai oleh atlet Indonesia, Indonesia berhasil memesan gelar juara sebelum partai digelar lewat sektor ganda putra dan tunggal putra.

     Wahyu Nayaka Arya Pankarya Nira/Ade Yusuf berhasil berhasil menuliskan namanya sebagai juara setelah menundukkan kompatriotnya, Ronald Alexander/Selvanus Geh dalam pertarungan 3 game. Sedangkan Riyanto Subagja, tunggal putra didikan klub PB Djarum yang kini menghuni pelatnas, juga berhasil membawa pulang gelar juara setelah menaklukkan rekan senegaranya Arif Gifar Ramadhan. Sedangkan Febby Angguni harus puas menjadi runner-up setelah takluk 2 game langsung dari unggulan pertama asal Turki, Neslihan Yigit.

     Lewat torehan ini, Indonesia kembali membuka awal tahun ini dengan kabar yang sangat menggembirakan. Era kepemimpinan Gita Wirjawan telah menghasilkan 3 gelar juara dan 4 runner-up dari 2 gelaran berturut-turut.

     Semoga di turnamen-turnamen selanjutnya, atlet-atlet Indonesia berhasil  memberikan lebih banyak gelar lagi, dan kembali mengangkat nama Indonesia, serta ikut mempopulerkan bulutangkis di mata dunia.

     Semoga...

    

1 comment:

  1. waaaah.. keren gini kok blog-nya.. boleh dong colek ke kita kalo update bultang :D

    ReplyDelete