Friday, September 14, 2012

Fly, Edi. Fly!!!


Edi Subaktiar, sebuah nama yang terdengar asing bagi orang-orang yang jauh dari bulutangkis. Bahkan bagi saya, nama ini pun baru terasa dekat beberapa bulan terakhir ini.

 Iya, dialah atlet bulutangkis junior besutan PB Djarum yang berhasil menyabet gelar Juara Asia Boy’s Doubled 2012 di Korea pertengahan tahun lalu.

 Datang tanpa embel-embel unggulan, Edi, yang kala itu berpasangan dengan Arya Maulana Aldiartama, berhasil membawa medali juara dengan perjuangan 3 set yang dramatis. Semangat muda mereka yang menyala sering membuat saya berkaca-kaca dan merinding karena saya merasa yakin bahwa Indonesia punya satu lagi harapan di masa mendatang.

 Datang dari Sidoarjo, jawa Timur, Edi muda membawa segepok harapan bagi masa depannya, juga masa depan dunia bulutangkis Indonesia. “Tidak ada yang tidak mungkin”, begitu dia pernah berkata di sebuah video.

 Dan memang akan sangat mungkin suatu saat, Edi, entah bersama siapa pun nanti dia berpasangan, akan berhasil merebut kembali supremasi tertinggi bulutangkis milik Indonesia. Semangat kuat dan tingkah laku yang baik adalah salah satu poin plus yang dia miliki.

 Meskipun sudah bergelar juara Asia Junior, tidak ada kata sombong terbersit dari wajahnya. Saya memang baru beberapa kali bertemu dengan sosok muda ini dan beberapa kali pula berkomunikasi melalui whatsapp messenger.

Namun dari hanya beberapa kali itu saya sudah yakin dengan mantap bahwa inilah bibit unggul yang harus dirawat oleh Indonesia. Jangan sampai bakat-bakat seperti ini kemudian tertelan oleh keserakahan politik yang memang biasanya selalu saja mewarnai dunia olahraga Indonesia.

 Edi saat ini sedang berusaha belajar untuk terbang. Sayap-sayapnya sedang berkembang untuk bersiap mengepak di udara. Di pundaknyalah Indonesia kelak bisa menitipkan harapan untuk kembali mengibarkan merah putih di tiang tertinggi dunia.

 Edi, sang “Obama” berhati lembut yang dengan senyum malu-malunya selalu berkata bahwa orang tua adalah segalanya baginya. Orang tua yang telah melepasnya untuk berjalan sendiri meninggalkan kampung halaman menyusuri jalan panjang yang akan membawanya ke sebuah tempat bernama masa depan cerah.

Teruslah rawat sayap-sayapmu, Edi. Bawa merah putih terbang mengangkasa bersama kepakmu mengitari dunia.

 Fly,Edi. Fly!!!

 Jakarta, 13 September 2012 07:50

No comments:

Post a Comment