Dear kamu,
Kopi yang aromanya pekat mengisi otakku
Menggeser topik lain yang sebelumnya berlaga
Aroma kafein samar menghadirkan senyummu
Beserta lengkungnya yang sederhana
Tak terkira betapa garis itu mengalahkan lengkung warna-warni milik pelangi
Lengkung senyun itu lebih hangat dari sinar matahari yang hadir setelah hujan
Dear kamu,
Bila ada waktu bacalah ini dengan lengkung senyum itu
Maka aku akan tidur sambil tersipu saat mengetahuinya
Tetaplah tersenyum dalam heningmu
Agar ramainya hati tetap terkendali seperti aroma kopi.
15-1-2012
No comments:
Post a Comment