Cont~
Kemudian kami diajak muter-muter Malioboro. Saya cenderung bingung saat berada di Malioboro. Manusia yang entah dari mana asalnya tumplek blek jadi satu. Saya tetap ikut muter-muter karena saya yakin ada saudara saya dari planet Venus atau planet yang lain dalam lautan manusia tersebut. Karena biasanya golongan alien seperti kami akan nyelip-nyelip di antara kumpulan keramaian manusia. Jadi hati-hati, saat Anda berada di antara keramaian manusia, bisa jadi salah satu atau salah duanya adalah alien yang ingin mengambil alih bumi atau ingin mengambil sampel gen manusia untuk diteliti di planetnya. Camkan itu bero en sest *macak @rasarab*.
Acara muter-muter dilanjutkan dengan foto-foto di trotoar. Saya dan Hayu sempat planking di tengah jalan, juga foto duduk rame-rame di tengah trotoar. Trotoar Jogja itu awesome sekali pemirsa. Kemudian foto-foto pun dilanjutkan. Kalian ada yang berani foto kayang di pinggir jalan Malioboro ga? Nggak? Cah cemen. Saya dong berani (--,).
Sekitar pukul 11 malam kami kembali ke beskem. Mia dan mbak Rhien langsung pulang ke rumah masing-masing.
Sesampainya di beskem, kami langsung ke kamar. Mbak Peppie sepertinya melanjutkan pekerjaan di lantai dua. Hayu ikut tidur bersama kami. Saya tidur di kolong karena kepanasan. Kenapa sudah ada ac masih panas? Ya namanya juga makhluk Venus :/
* * *
Day 2
Pagi hari saya terbangun pukul 04:30. Yang lain masih terlelap, kecuali Dwi yang sepertinya memang tidak pernah tidur. Jangan-jangan dia juga alien :O
Setelah semua mandi, kami menuju lantai dua. Rumah sepi, hanya ada mas Koko yang sedang....sedang apa ya?
Sampai di lantai dua, kami siap dengan senjata masing-masing. Dwi dengan kain pelnya dan kami duduk manis di kursi masing-masing sambil nonton tv :). Dwi sibuk ngepel lantai sambil ngubek-ubek kardus. Dia melihat barang yang bisa dipindah-tangankan, seperti poster, kaos, dll dst dsb mensenke.
Setelah Dwi selesai bersih-bersih, kami bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Agenda utama kami hari itu adalah mencari tiket pulang. Saya, Dwi, Fitria dan Windy pergi ke daerah Gamping untuk mencari tiket. Sedangkan Metrika diantar Hayu ke stasiun Lempuyangan untuk mencari tiket kereta ke Malang, yang dilanjutkan dengan Hayu yang langsung pulang ke kosan.
Dari Gamping, kami langsung menuju ke Malioboro (lagi). Foto-foto (lagi). Agak siang, mbak Rhien dan Mia datang. Kami pun berkeliling. Fitria dan Dwi-lah yang paling aktif mencari oleh-oleh. Sedangkan saya tetap sibuk mencari alien.
Siang hari, setelah melewati insiden Metrika dimakan kuda, kami berpencar. Tapi memang kuda-kuda di Jogja genit-genit. Malamnya di Malioboro, pundak saya dicium dengan mesra sampai saya histeris. Maksud saya sih kalau ada rasa sama saya ya ngomong aja baik-baik, ga usah main cium di tempat umum gitu *prekkk*.
Oke, lanjut prab!!!
Metrika pergi sendiri menemui temannya. Saya, Fitria, Windy dan Dwi pergi ke beringin kembar Alkid sedangkan mbak Rhien dan Mia kembali ke beskem. Menurut cerita, alkid akan lebih indah saat dikunjungi malam hari. Tapi semua terbantahkan saat saya tiba di sana. Mungkin bila saya pergi ke alkid di malam hari, keindahan-keindahan itu tak akan terlihat dengan jelas. Mata kami dimanjakan dengan pemilik tulang rusuk berwajah segar yang berkeliaran di mana-mana.
Curiousity kills the cat. Begitu pepatahnya. Dan saya datang ke alkid hanya untuk memenuhi rasa penasaran saya. Begitu pula Fitria yang penasaran dengan sensasi minum wedang ronde di Jogja. Itulah yang kami lakukan selanjutnya, minum wedang ronde di pinggir jalan yang penjualnya adalah seorang nenek bermuka jutek dan sinis tapi masih tetap bicara menggunakan bahasa Jawa halus :)
Ada dua hal memalukan terjadi pada kami saat di alkid. Semua terjadi karena mata kami yang susah dikontrol saat bertemu kaum Adam. Tapi sebaiknya tidak usah diceritakan daripada reputasi kami gadis manis dan lugu hancur. Lagipula kata Jason Mraz di lagu You & I Both,"All things are gonna happen naturally". Mata jelalatan juga natural, bukan? Wahihihi...
Kami kembali ke beskem sekitar pukul 5 sore setelah dijemput taksi yang sebelumnya sudah dipesankan oleh mbak Rhien. Thankie again mbak Rhien.
Sesampainya di beskem, sudah sudah ada Nabil dan dua temannya. Kami semua ngobrol di lantai dua. Kami semua berkumpul kecuali Metrika yang nasib dan keberadaannya masih menjadi misteri. Pemisahh, mungkinkah Metrika dimakan kuda lagi? *zoom in zoom out*
Pukul 6 sore saya dan Fitria turun ke kamar untuk mandi. Dwi sepertinya sudah mandi terlebih dahulu. Sedangkan Windy yang beralibi takut masuk angin, jangan dtayangkan kapan mandinya. Mungkin dia tayammum.
Fitria mandi lebih dulu, sedangkan saya menunggu di kamar sambil mengutak-atik handphone sampai ketika Metrika tersenyum tanpa dosa masuk ke dalan kamar. Puja Kerang Ajaib, Memed ga jadi dimakan kudaaaaaa. Saya terharu dan langsung pengen yang-yangan :')
Setelah mandi dan beberes, kami semua berkumpul lagi di lantai dua. Minus Hayu dan mbak Peppie. Kami ngobrol dan lupa recharging handphone masing-masing. Satu yang sangat saya suka dari tempat adalah karena ada begitu banyak colokan. Setiap melihat colokan, kebahagiaan saya seperti bertemu dengan cowok-cowok Jepang semacam Shintaro Ikeda dan Shoji Sato. Saya cinta colokan seperti saya cinta Shintaro. Awww smash aku, Mas. Smash akuuuhhhh!!!
Ngomongin Shintaro, saya jadi ingat lagunya penyanyi panutan saya, Jason Mraz *damn, again* yang judulnya Butterfly. Itu adalah lagu tersaru yang sangat saya suka.
"Curl, your upper lip up and let me look around
Ride your tongue along and your bottom lip then bite down"
*mbayangke* Duh...
Tuhan kenapa kau ciptakan pria-pria seksi seperti Jason Mraz, Shintaro Ikeda dan Lee Yong Dae tentunya? Juga Peter Hoeg Gade? Muhammad Hafiz Hashim? Shoji Sato? Chris Adcock? Chen Long? Tien Minh Nguyen? Juga Ricky Alverino Sidharta?
Apa jadinya kalau Lee Yong Dae, Kim Sa Rang dan Ko Sung Hyun bikin boyband? Saya pasti nonton paling depan sambil bawa poster "Lee Yong Dae, marry me!!!". Dan curiousity benar-benar akan kills the cat bila saya belum dapat fotonya Lee Yong Dae sama pacarnya yang di kolam renang. Haduhhhh opo ikiiih?
Pada belum tau Lee Yong Dae ya? Hih, you live in nothing hill, girls. Huh, panas ya kalau ngimongin Lee Yong Dae.
Oke, out of focus. Sampai mana tadi?
Setelah isya', kami dibawa oleh sebuah mobil yang dikendarai oleh Bapak Arif ke sebuah tempat tak terlalu jauh dari beskem. Di sana kami berwacana untuk ikut maiyahan atau mocopat syafaat.
Sebentar, saya kok masih ngos-ngosan ya kepikiran Lee Yong Dae sama Shintaro Ikeda? Hosh hosh hosh...
Sampai di sana kami tidak langsung masuk ke venue, tapi mampir ke angkringan untuk makan malam. Setelah menghabiskan segelas kopi hitam, kami bermain "sobyong". Tau kan? Sobyong itu kalau di Jakarta disebut ABC 5 Dasar. Kami bermain sobyong tanpa pernah ada ujungnya. Karena saya sendiri jarang bisa menjawab pertanyaannya.
Oh iya, saat kami datang, di depan angkringan ada seorang pria memakai sweater abu-abu berambut pendek. Kami serempak berteriak memanggil namanya," mas Ampuuuuuhhhh!!!". Akkkkk kemanakah rambut keriting mas Ampuh yang ampuh itu?
Kalian kangen nggak sama mas Ampuh? Saya kok kangen banget ya. Sampai rasanya tiada terkira. Kalian kenal mas Ampuh kan? Harus kenal pokoknya :)))
Mbak Peppie datang, kemudian Nabil pun tiba. Kam memesan makan malam yang kesemuanya ditraktir oleh mbak Peppie, sampai kemudian mas Dhedot, drummer Letto, dan mengobrol bersama kami. Mas Dhedot udah gede ya ternyata sekarang? :D
Kemudian mas Ari juga datang. Setelah haha hihi dan menghabiskan makanan, kami semua masuk ke tempat maiyahan. Menyesal karena ternyata kami hanya kebagian satu lagu dari grup keroncong Ada Kalanya.
Sekitar pukul 23:00, CN naik ke panggung bersama rombongan Kiai Kanjeng. Ada mas Donny aduuuhhhh.... Ada juga mbak Via dan Haya yang menyanyikan lagu Bangbang Wetan, Someone Like You dan If I ain't got you. Haya cantik dan suaranya bagus ternyata. Fyi, Haya itu adeknya mas Sabrang.
Samar-samar terlihat mas Sabrang datang kemudian nonton bola dan dilanjutkan dengan tidur. Saya tidak terlalu memperhatikan mas Sabrang di ruangan samping karena di depan saya ada mas "Jaket Coklat" yang tentu sangat menarik perhatian saya. Ah, dasar mata keranjang kamu Sri!!!
Semalaman saya hanya fokus pada mas Jaket Coklat. Jadi jangan pernah tanyakan tentang hasil dari maiyahan malam itu. Toh biasanya juga ada reviewnya kan? Wahihihi...
Sekitar pukul 3 dini hari, acara selesai. Kami pamit pulang pada mbak Peppie, kemudian berjalan keluar. Di depan lagi-lagi kami histeris saat bertemu mas Ampuh. Lalu kami foto dengan mas Ampuh sambil cium tangan dan pamit pulang.
Cont~